Selasa, 06 April 2010

WAIS

WAIS (Wide Area In formation Server)

Termasuk alat untuk mencari lokasi informasi dan memindahkannya dihubungkan satu sama lain melalui WAIS.Seperti Gopher, WAIS membantu anda mencari dan melihat sumber-sumber di internet meskipun anda tidak tahu pasti tempatnya.

WAIS mencari informasi dengan menyebutkan kata atau kalimat dari dokumen yang disimpan dalam pangkalan data yang berhubungan dengan WAIS.

Darpa

Pada tahun 1969, lembaga riset Departemen Pertahanan Amerika, DARPA (Defence Advance Research Project Agency), mendanai sebuah riset untuk mengembangkan jaringan komunikasi data antar komputer. Pengembangan jaringan ini ternyata sukses dan melahirkan ARPANET.
Aplikasi internet yang pertama kali ditemukan adalah FTP yang disusul dengan E-mail dan telnet. E-mail menjadi aplikasi yang paling populer dimasa ARPANET. Tahun 1979 dicatat sebagai awal berdirinya USENET yang pada awalnya menghubungkan Universitas Duke dan UNC. Grup yang pertama kali dibentuk dalam USENET adalah grup net. Ukuran ARPANET yang semakin lama semakin besar membuat protoko komunikasi data yang digunakan pada waktu itu, yaitu NPC (Network Communication Protocol) tidak sanggup menampung node komputer sebesar itu. DARPA kemudian mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum yang dinamakan TCP/IP. Departemen Pertahanan Amerika menyatakan TCP/IP menjadi standar jaringannya pada tahun 1982. Protokol ini kemudian dijadikan standar ARPANET pada tahun 1983.
Tahun 1986, lembaga ilmu pengetahuan nasional Amerika Serikat (NSF) mendanai pembuatan jaringan TCP/IP yang dinamai NSFNET. Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan lima pusat komputer super an memungkinkan terhubungnya universitas-universitas di Amerika Serikat dengan kecepatan
jaringan tulang punggung sebesar 56Kbps. Jaringan inilah yang kemudian menjadi embrio yang kita kenal sekarang ini.

Sekumpulan protocol TCP/IP dimodellkan dengan empat layeryaitu : Network Interface Laye (Ethernet, X.25, SLIP,PPP), Internet Layer (IP, ICMP, ARP), Transport Layer (TCP, UDP), dan Application Layer (SMTP, FTP,HTTP, dll).
Internet Protocol (IP) adalah sebuah network layer (Layer 3) yang constrain informasi pengalamatan dan sejumlah control informasi yang memungkinkan sebuah paket data di alamatkan. IP adalah termasuk dokumentasi dalam RFC (Request For Comment) 791 dan sebuah primary-layer dalam suite di Internet Protocol. IP mempunyai dua primary responsibilities: providing koneksi, best-effort delivery pada diagram dalam sebuah internetwork; dan providing fragmentasi dan merangkai kembali diagram untuk mendukung hubungan data bersama perbedaan ukuran unit transmisi maksimum (MTU). Dalam sebuah IP mempunyai beberapa type informasi, yaitu : Version, IP Header
Leght (IHL), Type-of-Service, Total Leght, Identification, Flags, Fragment Offset, Time-ti-Kife, Protocol,Header Checksum, Source Address, Options, dan Data.

IP

Internet [International Network] merupakan sebuah “jaringan raksasa” yang terdiri atas
komputer-komputer yang saling terhubung satu dengan yang lain. Untuk dapat saling berkomunikasi masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan dimana kartu jaringan ini mempunyai no identitas yang unik. sebagai contoh no ID kartu jaringan yang penulis miliki adalah 00:50:FC:FE:B1:E9 susah sekali untuk ditulis ataupun diingat kan ?? dan tentunya kita akan sangat kesulitan bila harus mengingat semua no ID kartu jaringan yang ada. Untuk memudahkan hal itu maka digunakan protokol TCP/IP pada setiap komputer dimana setiap komputer yang menggunakan protokol ini harus memiliki nomor yang disebut sebagai alamat IP sehingga untuk melakukan koneksi kita tinggal menggunakan no IP komputer yang tentunya hal ini lebih mudah daripada menggunakan no ID kartu jaringan kita.

Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan saja karena untuk berkomunikasi
antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap menggunakan no ID kartu jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol TCP/IP. Untuk IPv4 nomor IP terdiri atas 32 bit dan dibagi menjadi 2
buah field yaitu :
a. net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.
b. host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu jaringan.
Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan menjadi 4 nilai
numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya saja no IP 192.168.19.1 sebenarnya adalah
11000000 10101000 00010011 00000001 dimana 11000000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 192, 10101000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 168, 00010011 merupakan bilangan binary 8 bit dari 19 dan 00000001 yang merupakan bilangan binary 8 bit dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai dari alamat 0.0.0.0 sampai dengan alamat 255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal alamat IP yang bisa dipakai adalah 28 x28 x 28 x28 = 4294967296. Untuk memudahkan pengelolaan alamat IP dari jumlah IP address sebanyak itu dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh badan

yang mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia dengan ID-NICnya
menjadi sebagai berikut ini :
1. Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan sisanya adalah host id.
2. Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk net id dan
sisanya digunakan untuk host id.
3. Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk net id dan
sisanya digunakan untuk host id.
4. Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk untuk
mendukung multicast.
5. Alamat IP kelas E dimuladi dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan untuk tujuan
eksperimen.

Gopher

Gopher adalah aplikasi yang digunakan untuk mencari informasi yang ada di internet. Namun, informasi yang dicari hanya terbatas pada teks saja. Untuk mendapatkan informasi melalui Gopher, kita harus menghubungkan diri dengan Gopher server yang ada di internet. lalu gopher juga memiliki hubungan dengan ping. Ping adalah singkatan dari Packet Internet Gopher. Ping digunakan untuk mengetahui apakah komputer yang kita gunakan mempunyai hubungan (terkoneksi) dengan komputer lain di internet. Pengecekan hubungan ini dilakukan dengan cara mengirimkan sejumlah paket data

File Transfer

Fasilitas ini memungkinkan para pengguna internet untuk melakukan pengiriman
(upload) atau menyalin (download) sebuah file antara komputer lokal dengan komputer
lain yang terhubung dalam jaringan internet. Protokol standar yang digunakan untuk
keperluan ini disebut sebagai File Transfer Protocol (FTP)

FTP umumnya dimanfaatkan sebagai sarana pendukung untuk kepentingan pertukaran
maupun penyebarluasan sebuah file melalui jaringan internet. FTP juga dimanfaatkan
untuk melakukan prose upload suatu halaman web ke webserver agar dapat diakses oleh
pengguna internet lainnya.

Secara teknis, aplikasi FTP disebut sebagai FTP client, dan yang populer digunakan saat
ini antara lain adalah Cute FTP dan WS_FTP, Aplikasi-aplikasi ini umumnya
dimanfaatkan untuk transaksi FTP yang bersifat dua arah (active FTP). Modus ini
memungkinkan pengguna untuk melakukan baik proses upload maupun proses
download. Tidak semua semua server FTP dapat diakses dalam modus active. Untuk
mencegah penyalahgunaan--yang dapat berakibat fatal bagi sebuah server FTP--maka
pengguna FTP untuk modus active harus memiliki hak akses untuk mengirimkan file ke
sebuah server FTP. Hak akses tersebut berupa sebuah login name dan password sebagai
kunci untuk memasuki sebuah sistem FTP server. Untuk modus passive, selama memang
tidak ada restriksi dari pengelola server, umumnya dapat dilakukan oleh semua pengguna
dengan modus anonymous login (log in secara anonim). Kegiatan mendownload software
dari Internet misalnya, juga dapat digolongkan sebagai passive FTP.

WWW (World Wide Web)

Dewasa ini, WWW atau yang sering disebut sebagai "web" saja adalah merupakan
aplikasi internet yang paling populer. Demikian populernya hingga banyak orang yang
keliru mengidentikkan web dengan internet.

Secara teknis, web adalah sebuah sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar,
suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah internet webserver dipresentasikan
dalam bentuk hypertext. Informasi di web dalam bentuk teks umumnya ditulis dalam
format HTML (Hypertext Markup Language). Informasi lainnya disajikan dalam bentuk
grafis (dalam format GIF, JPG, PNG), suara (dalam format AU, WAV), dan objek
multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave, Quicktime Movie, 3D World).

Web dapat diakses oleh perangkat lunak web client yang secara populer disebut sebagai
browser. Browser membaca halaman-halaman web yang tersimpan dalam webserver
melalui protokol yang disebut HTTP (Hypertext Transfer Protocol). Dewasa ini, tersedia
beragam perangkat lunak browser. Beberapa diantaranya cukup populer dan digunakan
secara meluas, contohnya seperti Microsoft Internet Explorer, Netscape Navigator,
maupun Opera, namun ada juga beberapa produk browser yang kurang dikenal dan hanya
digunakan di lingkungan yang terbatas.

Sebagai dokumen hypertext, dokumen-dokumen di web dapat memiliki link (sambungan)
dengan dokumen lain, baik yang tersimpan dalam webserver yang sama maupun di
webserver lainnya. Link memudahkan para pengakses web berpindah dari satu halaman
ke halaman lainnya, dan "berkelana" dari satu server ke server lain. Kegiatan penelusuran
halaman web ini biasa diistilahkan sebagai browsing, ada juga yang menyebutnya sebagai
surfing (berselancar).

Seiring dengan semakin berkembangnya jaringan internet di seluruh dunia, maka jumlah
situs web yang tersedia juga semakin meningkat. Hingga saat ini, jumlah halaman web
yang bisa diakses melalui internet telah mencapai angka miliaran. Untuk memudahkan
penelusuran halaman web, terutama untuk menemukan halaman yang memuat topiktopik
yang spesifik, maka para pengakses web dapat menggunakan suatu search engine
(mesin pencari). Penelusuran berdasarkan search engine dilakukan berdasarkan kata
kunci (keyword) yang kemudian akan dicocokkan oleh search engine dengan database
(basis data) miliknya. Dewasa ini, search engine yang sering digunakan antara lain
adalah Google (www.google.com) dan Yahoo (www.yahoo.com).

Sejarah Internet

Cikal bakal jaringan Internet yang kita kenal saat ini pertama kali dikembangkan tahun
1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan nama ARPAnet (US Defense
Advanced Research Projects Agency). ARPAnet dibangun dengan sasaran untuk
membuat suatu jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari pemusatan informasi
di satu titik yang dipandang rawan untuk dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan
cara ini diharapkan apabila satu bagian dari jaringan terputus, maka jalur yang melalui
jaringan tersebut dapat secara otomatis dipindahkan ke saluran lainnya.

Di awal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET dan
Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga
komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini
disebut DARPA Internet, tapi lama-kelamaan disebut sebagai Internet saja. Sesudahnya,
internet mulai digunakan untuk kepentingan akademis dengan menghubungkan beberapa
perguruan tinggi, masing-masing UCLA, University of California at Santa Barbara,
University of Utah, dan Stanford Research Institute. Ini disusul dengan dibukanya
layanan Usenet dan Bitnet yang memungkinkan internet diakses melalui sarana komputer
pribadi (PC). Berkutnya, protokol standar TCP/IP mulai diperkenalkan pada tahun 1982,
disusul dengan penggunaan sistem DNS (Domain Name Service) pada 1984.

Di tahun 1986 lahir National Science Foundation Network (NSFNET), yang
menghubungkan para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer.
Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis
lainnya yang terdiri atas universitas dan konsorsium-konsorsium riset. NSFNET
kemudian mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama di Amerika
hingga pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada saat NSFNET
dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan ke NSFNET.
Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman, Kanada dan Jepang
segera bergabung kedalam jaringan ini.

Pada awalnya, internet hanya menawarkan layanan berbasis teks, meliputi remote access,
email/messaging, maupun diskusi melalui newsgroup (Usenet). Layanan berbasis grafis
seperti World Wide Web (WWW) saat itu masih belum ada. Yang ada hanyalah layanan
yang disebut Gopher yang dalam beberapa hal mirip seperti web yang kita kenal saat ini,
kecuali sistem kerjanya yang masih berbasis teks. Kemajuan berarti dicapai pada tahun
1990 ketika World Wide Web mulai dikembangkan oleh CERN (Laboratorium Fisika
Partikel di Swiss) berdasarkan proposal yang dibuat oleh Tim Berners-Lee. Namun
demikian, WWW browser yang pertama baru lahir dua tahun kemudian, tepatnya pada
tahun 1992 dengan nama Viola. Viola diluncurkan oleh Pei Wei dan didistribusikan
bersama CERN WWW. Tentu saja web browser yang pertama ini masih sangat
sederhana, tidak secanggih browser modern yang kita gunakan saat ini.

Terobosan berarti lainnya terjadi pada 1993 ketika InterNIC didirikan untuk menjalankan
layanan pendaftaran domain. Bersamaan dengan itu, Gedung Putih (White House) mulai
online di Internet dan pemerintah Amerika Serikat meloloskan National Information
Infrastructure Act. Penggunaan internet secara komersial dimulai pada 1994 dipelopori
oleh perusahaan Pizza Hut, dan Internet Banking pertama kali diaplikasikan oleh First
Virtual. Setahun kemudian, Compuserve, America Online, dan Prodigy mulai
memberikan layanan akses ke Internet bagi masyarakat umum.

Sementara itu, kita di Indonesia baru bisa menikmati layanan Internet komersial pada
sekitar tahun 1994. Sebelumnya, beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia
telah terlebih dahulu tersambung dengan jaringan internet melalui gateway yang
menghubungkan universitas dengan network di luar negeri.

E-Government

Istilah ini baru kedengaran beberapa waktu belakangan ini, seiring dengan maraknya
pemanfaatan teknologi internet dalam bidang pemerintahan. Walaupun namanya egovernmet,
tapi jangan dibayangkan ini adalah sistem pemerintahan yang sepenuhnya
berbasis internet. E-government, khususnya di Indonesia, masih diartikan secara sempit
sebagai sebuah sistem di internet (entah web, alamat email kontak, atau milis) yang
mengeksploitir potensi di suatu daerah dengan maksud mengundang pihak-pihak yang
mungkin dapat memberikan keuntungan bagi daerah bersangkutan, entah itu sebagai
investor atau turis.

Kalau kita menengok ke situs-situs pemerintah daerah di Indonesia yang mengaku
sebagai "e-government", sebenarnya tidak ubahnya dengan etalase yang memajang data
statisik, potensi wisata, dan kekayaan alam suatu daerah, dan tidak ketinggalan pula
kesempatan (baca: undangan) bagi para investor untuk menanamkan modalnya di daerah
bersangkutan. Content yang berkaitan dengan pemerintahan (government) sendiri
malahan tidak mendapat perhatian yang cukup.

Ini mungkin hanya masalah istilah, tapi rasanya cukup mengganggu juga, khususnya
kalau dibandingkan dengan aktifitas elektronik lainnya di internet yang memang betulbetul
mengacu ke namanya. Namun demikian, mudah-mudahan kita juga sedang menuju
ke arah yang lebih maju dalam hal pemanfaatan internet untuk keperluan pemerintahan
sehingga kelak slogan e-government ini betul-betul diaplikasikan secara utuh dan
bukannya sekedar sebagai "etalase" potensi daerah seperti yang sekarang kita saksikan.
Salah satu contoh penerapan e-Government dalam artian sesungguhnya dapat dijumpai di
negara tetangga kita, Singapura. Untuk penerapan e-Governement di negaranya,
pemerintah Singapura telah menjalankan proyek ambisius yang disebut eGAP (Electronic
Government Action Plan). Proyek yang setiap tahapnya menyedot anggaran sebesar US$
743 juta ini bertujuan untuk mewujudkan pelayanan publik secara online di negara
tersebut.

Tahap pertama proyek ini telah berhasil membangun 1600 layanan publik secara online.
Layanan ini tidak hanya memberi informasi, tetapi juga sanggup melakukan transaksi
semacam memesan fasilitas olahraga, mendaftarkan perusahaan, membuat paspor baru,
dan sebagainya. Program ini telah berhasil membuat 75 persen penduduk Singapura
mulai berkomunikasi dengan birokrasi secara online via internet. Dalam proyek eGAP
tahap II yang dimulai pada tahun 2003, pemerintah negara pulau tersebut mengharapkan
90 persen warga negaranya dapat berkomunikasi secara online pada 2006 nanti.